Sunday, December 1, 2019

ONDE-ONDE UBI UNGU

Onde-onde ubi ungu
Onde onde merupakan salah satu jenis jajanan tradisional yang menggunakan kacang hijau sebagai bahan dasarnya. Akan tetapi bagaimana jika onde onde ini dibuat dari ubi ungu.Nah, Balikpapan juga menawarkan oleh-oleh berupa cemilan yang sangat lezat dan sehat, yaitu onde-onde ubi ungu khas Balikpapan.
Apabila kamu tidak menyukai onde-onde ubi ungu, kamu tetap bisa membeli onde-onde kacang hijau, keju atau cokelat. Wah lengkap banget yah varian rasanya. Tempat yang menjual once-onde khas Balikpapan adalah rumah kue brownies.Sangat di sayangkan jika kalian ke Balikpapan tidak membeli onde-onde ubi ungu ini. Karena rasanya sangat lezat sekali hehe.

KUE BINGKA

Kue bingka

Image result for KUE BINGKA


Bingka adalah kue yang menjadi ciri khas Suku BanjarKalimantan Selatan. Rasanya sangat manis, dan lembut. Bingka merupakan salah satu kue yang dipakai dalam tradisi Banjar untuk menyajikan 41 jenis kue untuk acara-acara istimewa seperti pernikahan. Meski dapat ditemukan sepanjang tahun, bingka menjadi primadona pada bulan ramadhan karena dianggap cocok berbuka puasa.
Bingka dibuat dari bahan-bahan sebagai berikut: tepung terigu, telur, santan, gula pasir, dan garam. Sebagai kelaziman, bingka dipanggang dengan cetakan berbentuk bunga. Ada bermacam-macam perisa bingka seperti bingka tape, bingka kentang, bingka labu, bingka pandan, dan lain sebagainya. Selain itu, ada jenis bingka lain yang menjadi favorit orang Banjar dalam bulan puasa, yakni "bingka barandam" yang sebenarnya agak berbeda cara pembuatannya.
Selain menjadi kue khas Suku Banjar, bingka juga terkenal di provinsi-provinsi tetangga seperti Kalimantan Timur dan kalimantan tengah.


DODOL KONDANGAN

Dodol kondangan


Image result for DODOL KONDNGAN



Bukan hanya Garut yang terkenal dengan dodolnya, Banjarmasin juga dikenal karena dodol kandangan. Dodol kandangan ini terbuat dari beras ketan, gula aren dan tambahan bahan lainnya. Teksturnya tak jauh berbeda dengan dodol pada umumnya. Sementara rasanya manis legit yang khas. rasanya sangat enak apabila dibarengi minum dengan kopi Banyak varian rasa yang disajikan, tetapi yang paling populer ialah dodol kandangan rasa durian. Aroma khas durian dapat dirasakan ketika mulai menggigitnya. Harganya relatif murah yakni sekitar 3 – 10 ribu rupiah per pak nya.

BAKPIA PATHOK

bakpia pathok

Image result for BAKPIA PATHOK ADALAH"


Bakpia pathok adalah kue berbentuk bulat pipih, terbuat dari campuran kacang hijau dengan gula, yang dibungkus dengan tepung, lalu dipanggang. Bakpia asal mulanya berasal dari daratan Tiongkok. Bakpia Pathuk adalah salah satu varian Bakpia yang berkembang di Yogyakarta Saat ini Bakpia Pathuk sudah menjadi salah satu makanan khas sekaligus oleh-oleh khas dari Yogyakarta. Ini merupakan salah satu wujud nyata akulturasi budaya Tiongkok dan budaya Jawa, dalam hal ini Yogyakarta.Secara historis bakpia adalah makanan “impor” dari negeri Tiongkok yang dibawa oleh para imigran Tionghoa pada dekade awal abad ke-20. Bakpia ini konon sudah ada sejak tahun 1930. Dimiliki oleh keluarga-keluarga pedagang Tionghoa yang banyak menempati pusat Kota Yogyakarta. Jenis makanan ini awalnya bukanlah makanan komersil, juga bukan makanan yang bernilai kultural seperti kue keranjang yang sering menjadi kue dalam perayaan Imlek. Posisinya adalah sebagai pelengkap dari kue keranjang tersebut dan sebagai kudapan (snack) keluarga.

YANGKO


Yangko

Image result for YANGKO"



Jika di negeri Cina dikenal kue moci, di Indonesia juga terdapat kue Yangko dengan bentuk menyerupai kue moci. Yangko adalah makan dari adonan dari tepung ketan yang dibalut tepung gula dengan rasa manis dan khas  karena ada unsur gurihnya. Yangko biasa berbentuk kotak dan didalamnya telah diisi oleh isi kue berupa kacang yang dapat menambah kenikmatan menyantap Yangko. Dalam perkembangannya, makanan ini telah dimodifikasi sedemikian rupa sehingga lebih menarik pengunjung hingga dikenal sebagai salah satu kekayaan kuliner khas yang biasa dimanfaatkan sebagai oleh-oleh bagi para wisatawan.
Yangko yang memiliki rasa yang kental manis ini sesungguhnya merupakan makanan khas dari Kotagede. Ya, Kotagede adalah sebuah kawasan di Kota yogyakartaa yang juga terkenal dengan kerajina peraknya. Dahulu, Kotagede adalah ibukota Kerajaan Mataram Islam, sebuah kerajaan besar yang menjadi cikal-bakal Kasunanan Surakarta dan yogyakartar. Di kota inilah sejarah Yangko bermula dimana dahulu kala makanan ini dikenal sebagai makanan raja-raja atau priyayi. Tidak semua rakyat biasa bisa menikmatinya karena harus mengeluarkan uang yang cukup besar. Bahkan Yangko ini dipercaya juga sebagai makanan yang dibawa Pangeran Diponegoro saat bergerilya karena Yangko dapat bertahan cukup lama dan tidak basi.
Nama yangko diyakini berasal dari kata kiyangko. Dalam pelafalan lidah orang Jawa, kata kiyangko diucapkan dengan singkat menjadi yangko. Meskipun tidak banyak seperti saat dahulu, penjual Yangko saat ini juga telah banyak ada di Yogyakarta. Salah satu yang terkenal adalah Yangko Pak prapto. Sejarah tersebut dimulai karena konon, orang yang pertama kali mengenalkan yangko adalah Mbah Ireng yang tidak lain adalah kakek buyut Suprapto. Meski Mbah Ireng sudah berinovasi membuat yangko sejak tahun 1921, namun yangko baru mulai dikenal luas oleh masyarakat pada sekitar tahun 1939.

GETUK LINDRI

Getuk Lindri
Getuk lindri adalah kue tradisional Khas Jawa yang mudah ditemukan di pasar-pasar tradisional, berasal dari daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur, dengan bahan utama dari singkong.Berbeda dengan getuk getuk pada umumnya, getuk lindri biasanya dibuat menyerupai sebuah bongkahan mie yang digulung menjadi sebuah bongkahan kecil. Tak lupa getuk lindri juga ditaburi dengan parutan kelapa untuk menambah kesedapan rasanya. 
Aroma getuk lindri sangatlah khas, sangatlah berbeda dengan getuk getuk pada umumnya seperti getuk magelang walaupun bahan dasarnya sama.Getuk lindri merupakan salah satu variasi dari getuk dengan ciri khas singkong yang sudah matang digiling halus kemudian dicampur dengan cairan gula pasir dan dibubuhi pewarna makanan.

Thursday, November 28, 2019

KUE 8 JAM

KUE 8 JAM



Kue ini banyak ditemukan di kawasan Sumatera Selatan. Selain itu, kue ini juga tersebar di kawasan Sumatera pada umumnya. Tapi di Palembang lah kamu akan menemukan banyak kue ini.
Kue ini dulunya hanya dinikmati oleh orang-orang khusus, yaitu kelompok bangsawan. Sebaliknya, masyarakat pada umumnya tidak mengkonsumsinya. Kini, masyarakat umum juga bisa menikmatinya. Hanya saja, kuliner ini tidak sembarang waktu ada. Karena kue khas ini hanya muncul di acara peringatan hari besar saja.
Mengapa dinamakan sebagai Kue lapan jam? Penyebutan ini tak lain disebabkan oleh proses pengukusan kue yang memakan waktu sekitar 8 jam. Pengolahan yang cukup lama ini membuat kue semakin lembut dan enak.
Biasanya, kue ini masih perlu dioven kembali setelah dikukus. Jadi, hasil akhirnya akan memakan lebih banyak waktu lagi. Normalnya, pemanggangan di dalam oven sekitar 15 menitan. Tujuannya agar kue memiliki tekstur lembut dan tahan lama.

PUTRI KANDIS


PUTRI KANDIS




Namanya cantik sekali, ya? Tak heran, tampilan kue basah inipun sama cantiknya. Bentuknya mirip kue lapis, hanya saja bertekstur lebih padat dan beragam. Mengapa beragam? Karena ada tiga lapisan dalam kue ini, yakni coklat, kuning, dan hijau. Lapisan coklat dan kuning memiliki kepadatan yang sama. Bedanya, lapisan coklat diberi perasa coklat. Untuk lapisan hijau, bahan bakunya cukup berbeda dengan dua lapis sebelumnya. Teksturnya lebih creamy dan lembut, plus warna hijaunya berasal dari air daun suji.
Keunikan lain dari kue ini adalah banyaknya penggunaan telur dan gula. Jadi bisa dibayangkan betapa manis dan lembutnya sepotong putri kandis. Namun, kue ini jarang ditemui di keseharian kota Jambi. Putri kandis biasa jadi hantaran mempelai laki-laki kepada pihak perempuan dalam adat perkawinan Jambi.

KUE TIMPAN


KUE TIMPAN



Kue Timpan adalah salah satu kue tradisional yang berasal dari daerah Aceh. Kue satu ini termasuk jenis kue basah yang terbuat dari bahan dasar ketan dan pisang raja. Di dalamnya biasanya terdapat berbagai varian isi seperti parutan kelapa atau srikaya. Kue Timpan ini merupakan salah satu makanan tradisional yang cukup terkenal di Aceh, dan sering disajikan sebagai menu utama saat hari raya.

Keunikan Dan Keistimewaan Kue Timpan

Salah satu keunikan dari Kue Timpan ini adalah bahannya yang terbuat dari campuran ketan dan pisang. Perpaduan dua bahan ini tentu akan menghasilkan perpaduan rasa yang unik dan sangat khas. Selain itu didukung dengan isi kue yang terbuat dari bahan parutan kelapa atau srikaya tentunya membuat makanan satu ini semakin terasa istimewa.

Proses Pengolahan Kue Timpan

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, Kue Timpan merupakan kue basah yang terbuat dari bahan dasar ketan dan pisang. Pisang yang digunakan biasanya adalah pisang raja, karena memiliki tekstur yang halus dan aroma yang cukup kuat. Sedangkan untuk isi Kue Timpan bisa terbuat dari parutan kelapa, pisang, ataupun srikaya. Selain itu, untuk daun pisang yang digunakan biasanya merupakan daun pisang yang masih muda. Karena selain lebih lentur, daun pisang muda juga bisa menambah aroma pada kue saat dikukus.

Dalam proses pembuatannya, pertama harus membuat adonan ketan dan pisang terlebih dahulu. Untuk membuatnya, santan, pisang, serta tepung ketan dimasak. Lalu tambahkan gula serta garam sedikit demi sedikit dan aduk perlahan hingga matang. Kemudian dinginkan beberapa saat. Setelah dingin, adonan tersebut lalu dipulung atau digulung menjadi satu. Kemudian setelah pembuatan adonan selesai, dilanjutkan dengan membuat isi Kue Timpan. Untuk isi parutan kelapa dan srikaya, biasanya dilakukan dengan cara yang sedikit berbeda dan sesuai dengan bahan masing masing.

Setelah adonan dan isi timpan sudah siap, kemudian dilanjutkan dengan membuat Kue Timpan. Untuk membuatnya, daun pisang dibentangkan di atas telenan dan taruh satu sendok adonan ketan di atasnya. Setelah itu, beri isi timpan secukupnya, dan gulung adonan sampai isi timpan tertutup adonan. Kemudian balut adonan tersebut dengan daun pisang dan kukus hingga matang.

Wednesday, November 27, 2019

NAGASARI

Nagasari

Image result for NAGASARI KHAS SUNDA

Nagasari adalah sejenis kue yang terbuat dari tepung berastepung sagusantan, dan gula yang diisi pisang. Pisang yang biasa digunakan sebagai isi adalah pisang jenis pisang raja. Kue ini biasanya dibalut dengan daun pisang lalu dikukus. Selain bahan yang tersebut di atas, nagasari juga sering dikukus dengan balutan daun pandan sehingga memunculkan aroma wangi yang. Melihat dari paduan dari potongan kecil-kecil pisang raja yang dibalut dengan tepung menciptakan rasa yang khas di mulut serta tekstur kue yang lembut membuat kue yang satu ini memiliki cita rasa yang khas.
Belum diketahui secara pasti dari mana asal muasal kue Nagasari. Ada beberapa sumber yang menyebutkan bahwa Nagasari berasal Jepara, di sisi lain ada juga yang mengatakan bahwa kue Nagasari berasal dari Indramayu.
Kue Nagasari atau Kue Nogosari (sebutan dalam bahasa Jawa) merupakan jenis kue basah tradisional yang sangat populer dan selalu diwariskan turun-menurun dari generasi ke generasi dalam masyarakat Jawa.
Umumnya, kue nagasari ini akan selalu ada saat hari besar menurut tanggalan orang Jawa. Kenduri merupakan salah satu acara yang selalu menyuguhkan kue yang satu ini. Menurut KBBI, Kenduri merupakan suatu perjamuan makan, meminta berkah, dan untuk memperingati suatu peristiwa. Bisa disebut juga sebagai tradisi Selamatan.

COLENAK

COLENAK






Tanah sunda adalah surga di Barat Jawa, negeri Indonesia. Hamparan alam yang terbentang sungguh menakjubkan dari puncak gunung hingga palung laut terdalam. Untuk menemani keindahan alamnya, Tanah Sunda juga menyajikan berbagai kuliner khas yang nikmat. Perpaduan alam yang indah dan kuliner yang lezat adalah kenikmatan hidup yang luar biasa, bukan?


Ada banyak sekali kuliner khas Sunda yang harus dicoba ketika berkunjung ke kota-kota di Jawa Barat. Tapi kali ini saya ingin bercerita soal kuliner khas Jawa Barat kebanggaan urang sunda (masyarakat sunda) yang nikmat, sehat dan mendunia.Colenak biasa disantap sebagai camilan. Panganan ini punya sensasi menghangatkan yang berasal dari tapai singkong bakar. Hangatnya colenak cocok sekali dinikmati dikala udara dingin, maka dari itu Colenak paling banyak dijual di kota-kota dataran tinggi yang berhawa dingin di Jawa Barat seperti Bandung dan Bogor. Tapi jika disantap dikala cuaca hangat sekalipun, Colenak Akan tetap nikmat dan menggugah selera.Kenikmatan Colenak sudah tercipta bahkan sejak tahun 1930. Awalnya panganan ini bernama peuyeum digulaan (tapai singkong dicampur gula) yang dijual pak Murdi di Jalan Ahmad Yani, Cicadas Bandung. Aroma sedap dari peuyeum yang dibakar Pak Murdi di pinggir jalan menarik minat orang banyak untuk membelinya. Karena larisnya panganan peuyeum digulaan ini , seorang konsumen menyarankan Pak Murdi untuk membuat merek pada produknya. Konsumen tersebut kemudian menyarankan nama ‘Colenak’ yang merupakan kependekan dari ‘Dicocol Enak ‘. Nama itu diusulkan berdasarkan cara memakan kuliner ini. Dicocol artinya membenamkan makanan pada saus yang kental sebelum memakan. Hal ini berarti, untuk mendapatkan rasa yang Enak, panganan ini dimakan dengan cara ‘mencocol’ kedalam saus yang tersedia. Akhirnya lahirlah secara resmi panganan lezat, Colenak.A

BANDROS

, Bandros adalah salah satu makanan khas daerah Jawa Barat.Kue tradisional ini terbuat dari campuran tepung beras, kelapa parut dan santan. Kue ini biasanya dihidangkan dengan taburan gula pasir. Bentuk kue ini mirip dengan kue pukis karena memang di cetak pada cetakan yang serupa, yakni cetakan yang berbentuk setengah lingkaran dan berjejer cukup banyak. Kue bandros biasanya disajikan bersamaan dengan teh manis atau kopi.
BANDROS
Image result for kue tradisional bandros
Ada beberapa jenis bandros yang dikenal di tanah Jawa Barat Ada yang disebut dengan bandros asin dan juga bandros manis. Kedua jenis bandros tersebut dibedakan karena ada beberapa kebiasaan di masyarakat Jawa Barat untuk makan bandros tanpa menggunakan gula, tetapi ada juga yang menggunakan taburan gula pasir sehingga membuat bandros yang dimakan terasa manis.
Di tanah Jawa Barat, khususnya di Bandung, kita dapat menemukan bandros di beberapa tempat. Kita dapat menemukan bandros di penjual makanan yang berkeliling kompleks perumahan yang didorong atau dipanggul. Selain itu, kita juga dapat menemukan penjual bandros di sekitar pusat keramaian atau pusat perbelanjaan Di daerah Cisangkuy, Kota Bandung, kita juga dapat menemukan penjual bandros yang dikenal dengan bandros gaulBandros gaul menyediakan beberapa macam inovasi bandros misalnya ada bandros rasa keju, bandros coklat dan juga bandros susu sesuai dengan cita rasa yang disukai oleh pembeli.
Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat bandros antara lain tepung beras, santan, daun pandan, garam, kelapa parut kasar, telur yang dikocok, air dan gula pasir. Pertama-tama, sebagian tepung beras, santan, daun pandan dan garam direbus bersama-sama sambil diaduk hingga mengental. Kedua, adonan yang sudah mengental tersebut dicampurkan dengan sebagian tepung beras sisa dan kelapa parut yang sudah diaduk sebelumnya. Sambil diaduk, kita dapat memasukkan telur yang sudah dikocok dan air sedikit-sedikit sambil terus diaduk secara rata
Setelah adonan jadi, kita dapat memasukkan adonan ke dalam cetakan yang sudah dipanaskan. Cetakan bandros serupa dengan cetakan kue pukis. Kita dapat menambahkan variasi seperti coklat, keju dan lain-lain setelah kita memasukkan adonan tadi ke dalam cetakan. Setelah menambahkan variasi tersebut, adonan bandros ditutup dan dibiarkan hingga matang sehingga kita bisa mengeluarkan kue bandros yang sudah jadi dan disajikan dengan taburan gula pasir.
Kue bandros Sunda ini rata-rata dijual di daerah Jawa Barat, seperti Sukabumi, Cianjur, Bogor, Sumedang, Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Cileunyi, dan Kota Bandung sendiri.